Cara Akurat Membedakan Ciblek Gunung Jantan dan Betina


Beserta Penjelasannya mulai dari warna, bentuk fisik, tingkah laku dan suara kicauannya akan kami bahas lengkap di hobiburung.org. Siapa yang tidak kenal dengan burung ciblek gunung ? burung mungil yang memiliki mental tempur yang bagus dan suara tembakan yang nyaring ini memang kerap di jadikan sebagai burung masteran ataupun sebagai burung lomba.
Antara Ciblek jantan dan betina perbedaanya memang tidak terlalu mencolok akan tetapi tetap saja kita masih bisa melihat dengan jelas perbedaanya. beda cerita lagi jika ciblek tersebut masih anakan akan cukup susah dalam membedakannya. Mengingat burung ciblek anakan sangat mirip antara jantan dan betinanya.

Burung Cipau Asli




Cipoh kacat adalah burung pengicau kecil yang ditemukan di Anakbenua India dengan populasi yang menunjukkan variasi bulu, beberapa di antaranya dianggap subspesies. Cipoh kacat ditemui di semak-semak, mudah ditemukan berdasarkan siulannya yang lantang dan warnanya yang terang.

Penuntun Praktikum




Segala Puja dan Puji syukurkami panjatkan   ke hadirat Allah SWT, atas segala hikmah dan karuniaNya yang telah diberikan kepada para penyusun buku petunjuk Praktikum Mikrobiologi Pangan, sehingga buku petunjuk praktikum ini dapat sampai kepada para pembaca dan pengguna.
Di dalam penuntun praktikum ini berisi mengenai bagaimana mikroorganisme dalam pangan dapat ditentukan jumlahnya serta pengaruh berbagai rempah terhadap mikroorganisme yang terdapat dalam pangan.
Selain sebagai bahan  bacaan bagi pengguna khususnya mahasiswa teknologi pangan juga untuk melengkapi perpustakaan yang bisa direferensi oleh pembaca lainnya.
Meskipun dalam buku penuntun ini masih banyak kekurangan terutama dalam penyajiannya, oleh karena itu diharapkan adanya saran ke arah perbaikan.
Semoga bermanfaat.


Belajar Menulis dengan Menulis



Banyak di antara murid saya yang merasa sudah kalah sebelum belajar dengan benar. Bahkan ada di antara mereka yang menjadikan rasa malas sebagai penyebab ketidak-berdayaannya dalam belajar menulis. Perlu diketahui bahwa rasa malas sebenarnya kita sendiri yang ‘menciptakannya’. Mungkin tepatnya membiarkannya agar terus menyelimuti pikiran dan perasaan kita. Akibatnya, kita kehilangan gairah untuk memulai belajar menulis (atau juga kegiatan lainnya).
Belajar menulis tidaklah sulit, jika kita mau beranjak untuk segera menuliskannya. Sebab, sama seperti belajar silat, jika kita tak segera menggerakkan badan untuk memeragakan jurus-jurus bela diri itu, amat wajar jika kemudian kita tak bisa lihai bermain silat. Setiap orang punya potensi yang sama, yang seringkali muncul pada kondisi ketika kita sudah memiliki minat yang kuat terhadap apa yang ingin kita raih. Boleh percaya boleh tidak, jika kita sudah berbulat tekad, maka halangan apapun tak akan mampu membendung kerasnya keinginan kita.
Menulis itu keterampilan, maka harus sering dilatih dengan rajin menulis. Itu sebabnya, belajar menulis itu solusinya adalah MENULIS. Lho, bukankah menulis erat kaitannya dengan membaca, sehingga jika kita malas membaca juga akan berakibat malas menulis? Hmm.. menurut siapa itu? Saya justru sering berhadapan dengan orang yang hobi membaca tetapi dia terang-terangan tak suka menulis. Fenomena apa ini?
Idealnya, memang orang yang rajin membaca adalah orang yang juga rajin menulis. Kedua aktivitas itu tak bisa dipisahkan. Tetapi faktanya, ada juga orang yang doyan membaca tapi berat untuk menulis. Membaca baginya sebatas memenuhi hasrat pengetahuannya semata, tak mau dibagikan lagi melalui tulisan kepada orang lain. Orang jenis ini hanya berhenti pada tataran kepuasan diri semata, ilmu yang didapat cukup baginya dan tak tergerak untuk menyebarkannya. Betul begitu?
Ah, tidak juga. Lho, bagaimana ini? Iya. Sebab, ada juga orang yang memang bukan tak suka menulis, tetapi karena ia tak bisa memulai menulis. Jika faktanya demikian, berarti harus diyakinkan bahwa menulis itu sarana berbagi dan berharap mendapat pahala dari kemanfaatan yang kita berikan kepada orang lain melalui tulisan.
Lalu bagaimana? Harus bagaimana? Jika ingin tetap belajar menulis, segeralah langsung menulis saja. Tak usah dipikirkan terlalu lama. Salah itu wajar kok, asal jangan sengaja berbuat salah. Berikutnya, kita harus mau belajar dari kesalahan dengan cara memperbaikinya. Bagaiamana pun, belajar itu memang butuh proses. Setuju? Jika setuju, segeralah menulis!
Salam,
O. Solihin

Selamat Datang

Dunia biologi adalah blog bagi para penggemar biologi untuk berbagi pengalaman sekitar kehidupan satwa, tanaman dan semua yang berhubungan dengan biologi.